Perbedaan penetapan Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha dari dulu sudah sering terjadi. Kepada teman-teman, saya mencoba memberi pemahaman kenapa terjadi perbedaan itu. Sampai-sampai saya sering disebut ahli falak. Padahal, saya bukan ahli falak. Melihat bintang dengan teropong saja saya belum pernah. Saya hanya baca dari berbagai sumber di internet, dengan bantuan Google, untuk mencoba memahami masalah yang ada.
Suatu ketika di suatu milis ada yang menulis bahwa bola itu bundar. Anggota yang lain ada yang protes. Saya coba cari di Kamus Besar Bahasa Indonesia, ternyata memang bola itu bukan bundar, tapi bulat. Akhirnya selain memberi penjelasan tentang perbedaan antara bulat dan bundar, juga saya kirimkan di milis itu tulisan tentang software Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline. Sayang, softwarenya tidak bisa saya lampirkan di milis itu karena ukurannya terlalu besar.
Pada kesempatan yang lain, di milis tersebut ada teman berceritera bahwa dia menderita sakit di wajahnya, katanya Cerebral Palsy. Saya cari di internet, kalau melihat gejala penyakit yang disampaikannya, kelihatannya bukan Cerebral Palsy, tapi Bell's Palsy. Akhirnya saya posting di milis itu tentang Bell's Palsy, Cerebral.Palsy, juga perbedaannya.
Jadi, siapa saya? Saya teringat suatu hadits yang bunyinya: "Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengelana ...". Di dunia maya internet ini, saya mencoba menjadi pengelana, singgah dari satu situs web ke situs web lainnya, menjumput kebenaran untuk dibagi kepada sesama, mudah-mudahan bisa jadi bekal menuju persinggahan abadi, mudah-mudahan bisa jadi amal yang dicintai Allah Ilahi Robbi.
Itulah sekelumit perkenalan tentang saya. Adapun identitas, nama saya Badrus Zaman. Saya bekerja di bidang IT di suatu perusahaan pelat merah di Kota Bandung. Saya seorang muslim yang berusaha taat pada Sang Pencipta.
Tiba-tiba saya teringat masa kecil saya, di suatu kota kecil di Jawa Timur. Saya waktu itu ikut pramuka. Ada suatu lagu yang sangat saya senangi, judulnya Kelana Rimba.
Ditengah-tengah hutan
Di bawah langit biru
Tenda terpancang ditiup sang bayu
Api menjilat-jilat terangi alam raya
Bawa kelana rimba dalam impian
Dengarlah dengar sayup-sayup
Suara merdu nan memecah malam
Jauhlah dari kampung menurut kata hati
Guna bakti pada ibu pertiwi
Lihat Detil Profil Saya