Senin, 05 September 2011

10 Versi Penetapan Idul Fitri 1432

Idul Fitri 1 Syawal 1432 H telah beberapa hari berlalu, tetapi diskusi mengapa terjadi perbedaan penetapannya di berbagai belahan dunia masih banyak menghiasi dunia maya. Saya mencoba mengumpulkan setidaknya ada 10 versi penetapan Idul Fitri 1432 H di dunia maupun di Indonesia.

1. Versi Imkanur Rukyat Internasional

Imkanur rukyat adalah kriteria hisab yang bisa menghubungkan hisab dengan rukyat. Dengan hisab, fase bulan baru (new moon) yaitu saat konjungsi/ijtima' bumi-bulan-matahari bisa dengan mudah diketahui kapan terjadinya. Pada saat konjungsi, bulan berada pada fase paling gelap, sehingga disebut juga bulan mati. Setelah konjungsi, matahari yang bergerak lebih cepat dari bulan akan memunculkan bulan sabit pertama (hilal). Pada saat matahari terbenam setelah konjungsi itulah dilakukan pengamatan (rukyat) hilal. Tetapi bulan sabit pertama yang muncul itu tidak serta merta bisa dilihat (dirukyat) dengan mata kepala. Pada saat matahari terbenam, langit barat sebenarnya masih cukup terang akibat sisa cahaya matahari yang baru saja tenggelam di bawah ufuk. Bila posisi hilal sangat rendah - dekat dengan ufuk barat - atau dekat dengan matahari, cahaya lemahnya akan kalah oleh terangnya langit, maka hilal tidak akan bisa dilihat bahkan dengan alat optik paling canggih sekalipun. Diperlukan batas minimum tinggi hilal dan jarak bulan-matahari yang mana hilal bisa dilihat. Para ahli astronomi dan ilmu falak telah melakukan penelitian bertahun-tahun sehingga menemukan kriteria tertentu yang memungkinkan hilal bisa dilihat. Kriteria inilah yang disebut imkanur rukyat.

Kamis, 01 September 2011

Kesaksian Mustahil Rukyat Saudi Syawwal 1432

Oleh : Mutoha Arkanuddin
Pada 31 Agustus 2011


Ramadhan 1432 H telah berlalu dengan berbagai kesimpulan mengenai datangnya awal Syawwal 1432 H.  Di Indonesia setidaknya terjadi beda penentuan awal Syawwal tahun ini dalam rentang 4 hari. Jamaah Naqsabandiyah Padang merayakan pada 29 Agustus, Muhammadiyah pada 30 Agustus, Pemerintah dan beberapa ormas seperti NU, Persis, PUI dan Al Irsyad tanggal 31 Agustus dan Jamaah Islam Aboge merayakannya pada 1 September.

Sementara di tingkat global penentuan 1 Syawwal hampir serentak dirayakan oleh negara-negara muslim dengan kebanyakan mengikuti keputusan Saudi yang menetapkan 1 Syawwal jatuh pada Selasa, 30 Agustus 2011 kecuali beberapa negara seperti Indonesia, Brunei Darussalam, Oman, Pakistan, Banglades, Libya, Afrika Selatan, Trinidad, Tobago, Inggris dan Australia. Penetapan Saudi tersebut konon berdasarkan pada laporan rukyat hilal pada Senin, 29 Agustus lalu oleh beberapa orang saksi yang telah disumpah padahal saat itu kedudukan hilal baru setinggi 0,5° di atas ufuk saat Matahari terbenam.

Kamis, 25 Agustus 2011

Koreksi Ketinggian Untuk Jadwal Shalat Maghrib

Tadi saya mendengarkan ceramah tentang penentuan 1 Syawal dari Pak Hendro Setyanto, anggota Badan Hisab Rukyat Jawa Barat. Di awal acara beliau menyampaikan tentang jadwal shalat. Beliau menunjukkan jadwal imsakiyah yang dikeluarkan oleh Kementrian Agama Jawa Barat sebagaimana gambar di bawah ini.

Sabtu, 20 Agustus 2011

Rahasia Tulisan Al-Qur'an

Beberapa hari yang lalu ada ceramah dhuhur bulan Ramadhan di Masjid Raya Habiburrahman, Bandung. Yang ceramah Ust. Saiful Islam Mubarok dari MAQDIS. Temanya tentang Al-Qur'an. Dibawah ini sebagian yang beliau sampaikan saya tuliskan kembali.

Coba kita perhatikan tulisan di mushaf Al-Qur'an dibawah ini.

Senin, 01 Agustus 2011

Idul Fitri 1432 yang Tidak Seperti Biasanya

Akhirnya pemerintah menetapkan 1 Ramadhan 1432 jatuh pada hari senin 1 Agustus 2011. Ketetapan ini sama dengan ketetapan Muhammadiyah dan Persis yang jauh-jauh hari sudah diumumkan di media masa. Demikian juga NU yang mengikuti hasil ketetapan pemerintah. Berarti tahun ini bisa dikatakan umat Islam Indonesia memulai bulan Ramadhan pada hari yang sama, kecuali beberapa kelompok kecil seperti penganut Islam Aboge.

Sedangkan untuk Idul Fitri 1 Syawal 1432 H, sebagaimana diberitakan di berbagai media, misalnya di harian Pikiran Rakyat tanggal 10 Juli 2011 (http://www.pikiran-rakyat.com/node/151383), ketetapan Muhammadiyah berbeda dengan Persis. Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1432 jatuh pada hari selasa 30 Agustus 2011, sedangkan Persis menetapkan 1 Syawal 1432 jatuh pada hari rabu 31 Agustus 2011. Tadinya, membaca berita ini saya tidak begitu heran. Sudah sering terjadi memang Muhammadiyah berbeda dengan pemerintah dan ormas lain dalam menetapkan kalender hijriyahnya. Saya baru terkejut ketika melihat kalender kerja perusahaan saya dan kalender di dinding rumah saya. Disitu tertulis Idul Fitri 1 Syawal 1432 H adalah hari selasa 30 Agustus 2011, berarti sama dengan ketetapan Muhammadiyah. Padahal seingat saya, kalau ada perbedaan antar ormas Islam di Indonesia dalam menetapkan Idul Fitri, pemerintah selalu berbeda dengan Muhammadiyah.

Senin, 11 April 2011

Program Bantu untuk Menghafal Al-Qur’an

Dalam sebuh kajian STQ Masjid Raya Habiburrahman, Ustadz Suherman maupun Ustadz Abdul Aziz pernah memaparkan mengenai metode menghafal Al-Qur'an. Mulai dari metode membaca berulang, mendengar berulang, menulis berulang atau kombinasinya. Secara mendasar menghafal Al-Qur'an adalah kegiatan mengulang-ngulang bacaan.

Mengulang-ulang bacaan dengan membacanya adalah hal yang tak mugkin ditinggalkan, namun kadangkala mendengarkan bacaan Al-Qur'an juga diperlukan, terutama ketika sedang capek atau sibuk. Dalam menghafal Al-Qur'an dengan mendengarkan, kita bisa menggunakan mp3/kaset yang diputar di jalan atau di rumah.