Di internet banyak tersedia software Al-Qur'an yang bisa diunduh dengan gratis. Salah satunya yang cukup menarik bagi saya adalah quranflash yang bisa diunduh di http://v2.quranflash.com/en/download/index.html. Sebagaimana namanya, software ini menampilkan mushaf Al-Qur'an tajwid dalam bentuk flash di komputer kita yang sangat mudah digunakan.
Namun sayangnya, mushaf Al-Qur'an tajwid yang ditampilkan quranflash menggunakan standar penulisan mushaf Al-Qur'an cetakan Timur Tengah yang kurang familiar bagi sebagian umat Islam Indonesia. Karena itu, saya mencoba mengganti isinya dengan tulisan dari software Al-Kalam Al-Qur'an Tajwid Digital versi 1.0 yang dibuat oleh Penerbit Diponegoro Bandung. Inforrmasi lebih lengkap tentang software Al-Kalam Al-Qur'an Tajwid Digital bisa dilihat di http://www.penerbitdiponegoro.com/bookdetails.asp?b=73.
Sabtu, 20 Juli 2013
Sabtu, 13 Juli 2013
Alif Washal Yang Agak Membingungkan (Bagian Kedua)
Metode pertama untuk membaca alif washal, yaitu cara paling mudah, adalah dengan mewashalkannya. Maksudnya, cara paling mudah adalah dengan tidak melafalkan huruf alif tersebut dengan jalan menyambung dengan bacaan sebelumnya. Misalnya alif washal di awal ayat 6 surah Al-Fatihah. Kalau diwashalkan dengan ayat sebelumnya (ayat 5) maka bacaannya adalah "iy-yaa-ka-na'-bu-du-wa-iy-yaa-ka-nas-ta-'ii-nuh-di-nash-shi-raa-thal-mus-ta-qiim". Demikian juga alif washal di awal QS Al-Baqarah 2:27, bila diwashalkan dengan ayat 26 maka dibaca "... il-lal-faa-si-qii-nal-la-dzi-na-yan-qu-dhuu-na ...".
Metode pertama ini adalah cara paling ampuh apabila kita menemukan huruf alif dengan tanda cacing diatasnya tetapi tidak tahu cara membacanya. Tapi cara pertama ini menuntut kita pandai-pandai memilih tempat berhenti ketika membaca Al-Qur'an agar tidak memulai bacaan pada huruf alif washal, kalau tidak maka kita akan kehabisan nafas sebelum berhenti di tempat yang tepat.
Metode kedua yang lumayan mudah adalah menggunakan mushaf Al-Qur'an cetakan Indonesia. Di Indonesia mushaf Al-Qur'an yang beredar kebanyakan adalah cetakan dalam negeri. Wajar memang, karena kalau cetakan timur tengah kan barang impor, jadi harganya mahal. Kalau kita sandingkan mushaf Al-Qur'an cetakan Indonesia dengan cetakan timur tengah, biasanya cetakan Indonesia tulisannya lebih jelek. Ada juga cetakan Indonesia yang tulisannya bagus, tapi harganya juga mahal. Tetapi, yang paling penting dari perbedaan mushaf Al-Qur'an cetakan Indonesia dengan cetakan timur tengah adalah pada tanda bacanya, baik harakat maupun tanda waqaf. Saya tidak akan membahas panjang lebar disini, tapi terkait alif washal, perbedaan paling penting adalah bahwa di mushaf Al-Qur'an cetakan Indonesia kita tidak akan menemukan tanda cacing di atas huruf alif yang menandakan itu alif washal. Selain itu, di cetakan Indonesia sering kita jumpai tanda waqaf di akhir ayat, sementara di cetakan timur tengah tidak pernah ada. Tanda waqaf di akhir ayat ini ternyata sangat membantu kita dalam membaca alif washal.
Metode pertama ini adalah cara paling ampuh apabila kita menemukan huruf alif dengan tanda cacing diatasnya tetapi tidak tahu cara membacanya. Tapi cara pertama ini menuntut kita pandai-pandai memilih tempat berhenti ketika membaca Al-Qur'an agar tidak memulai bacaan pada huruf alif washal, kalau tidak maka kita akan kehabisan nafas sebelum berhenti di tempat yang tepat.
Metode kedua yang lumayan mudah adalah menggunakan mushaf Al-Qur'an cetakan Indonesia. Di Indonesia mushaf Al-Qur'an yang beredar kebanyakan adalah cetakan dalam negeri. Wajar memang, karena kalau cetakan timur tengah kan barang impor, jadi harganya mahal. Kalau kita sandingkan mushaf Al-Qur'an cetakan Indonesia dengan cetakan timur tengah, biasanya cetakan Indonesia tulisannya lebih jelek. Ada juga cetakan Indonesia yang tulisannya bagus, tapi harganya juga mahal. Tetapi, yang paling penting dari perbedaan mushaf Al-Qur'an cetakan Indonesia dengan cetakan timur tengah adalah pada tanda bacanya, baik harakat maupun tanda waqaf. Saya tidak akan membahas panjang lebar disini, tapi terkait alif washal, perbedaan paling penting adalah bahwa di mushaf Al-Qur'an cetakan Indonesia kita tidak akan menemukan tanda cacing di atas huruf alif yang menandakan itu alif washal. Selain itu, di cetakan Indonesia sering kita jumpai tanda waqaf di akhir ayat, sementara di cetakan timur tengah tidak pernah ada. Tanda waqaf di akhir ayat ini ternyata sangat membantu kita dalam membaca alif washal.
Label:
Al-Qur'an
Kamis, 11 Juli 2013
Alif Washal Yang Agak Membingungkan (Bagian Pertama)
Alif washal sering disebut dengan hamzah washal. Kita biasa mengenal huruf hamzah berupa kepala huruf 'ain. Karena di dalam hamzah washal tidak ada gambar huruf hamzah seperti yang biasa kita kenal, agar tidak bingung kita pakai saja istilah alif washal. Tanpa banyak teori, kita lihat saja tulisan Al-Qur'an surah Al-Fatihah yang saya ambil dari mushaf cetakan timur tengah di bawah ini.
Label:
Al-Qur'an
Rabu, 10 Juli 2013
Untuk Pertama Kalinya Awal Ramadhan Arab Saudi Sama Dengan Pemerintah Indonesia Tetapi Berbeda Dengan Muhammadiyah
Sudah lama tidak ngeblog nih. Mengetahui perbedaan penetapan awal Ramadhan sudah biasa. Tetapi kali ini tidak biasanya. Kalau penetapan awal Ramadhan, Syawal atau Dzulhijjah berbeda antara pemerintah Indonesia dengan Muhammadiyah, biasanya penetapan pemerintah Arab Saudi sama dengan Muhammadiyah. Tetapi bulan ini, Ramadhan 1434 H, penetapan awal Ramadhan pemerintah Arab Saudi sama dengan pemerintah Indonesia tetapi berbeda dengan Muhammadiyah.
Sebagaimana kita ketahui bersama, pemerintah Indonesia menetapkan awal Ramadhan 1434 H bertepatan dengan hari rabu 10 Juli 2013, sedangkan Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan 1434 H bertepatan dengan hari selasa 9 Juli 2013. Ternyata, pemerintah Arab Saudi juga menetapkan awal Ramadhan 1434 H bertepatan dengan hari rabu 10 Juli 2013, sama dengan pemerintah Indonesia, di antaranya dimuat di berita detik ini: Mesir dan Arab Saudi Tetapkan Awal Ramadan 10 Juli
Sebagaimana kita ketahui bersama, pemerintah Indonesia menetapkan awal Ramadhan 1434 H bertepatan dengan hari rabu 10 Juli 2013, sedangkan Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan 1434 H bertepatan dengan hari selasa 9 Juli 2013. Ternyata, pemerintah Arab Saudi juga menetapkan awal Ramadhan 1434 H bertepatan dengan hari rabu 10 Juli 2013, sama dengan pemerintah Indonesia, di antaranya dimuat di berita detik ini: Mesir dan Arab Saudi Tetapkan Awal Ramadan 10 Juli
Label:
Falak